SOLOK KOTA - Wakil Wali Kota Solok, Dr.Ramadhani Kirana Putra, SE, MM, membuka festival Lomba Pembangunan dan Seni Generasi VI Suku (LOMPONG SAGU), bertempat di Padepokan Sisingo Barantai, Kelurahan VI Suku, Kota Solok, Sumatera Barat, Jum'at, 29 Oktober 2021.
Turut hadir, Ketua GOW Kota Solok Ny.Dona Ramadhani Kirana Putra, Camat Lubuk Sikarah, Lurah serta masyarakat VI Suku.
Dalam kegiatan ini digelar lomba Tata Boga, lomba dakwah, lomba pidato, lomba debat pembangunan, lomba kader posyandu, serta lomba latsar mendis linmas. Selain itu juga dilaksanakan gebyar vaksin Kelurahan VI Suku.
Wawako Solok dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif dari Lurah VI Suku, Kecamatan Lubuk Sikarah beserta jajaran dan masyarakatnya atas terselenggaranya Festival Lomba Pembangunan dan Seni Generasi dari Kelurahan VI Suku, yang disingkat dengan menarik menjadi LOMPONG SAGU.
"Kegiatan ini diharapkan mampu mempererat silaturrahmi antar warga, merekatkan hubungan antara aparat pemerintahan dengan masyarakat serta sebagai salah satu wadah untuk belajar dan memperkaya pengetahuan. Selain tentu saja menjadi hiburan bagi masyarakat kita, " sebut Wawako.
Wakil Wali Kota Solok Ramadhani berharap, acara seperti ini nantinya dapat dijadikan sebagai acara rutin dan berkelanjutan, agar bisa ditiru oleh kelurahan-kelurahan lain di Kota Solok.
“Dengan banyaknya pihak yang terlibat dalam festival ini, Kami berharap Festival LOMPONG SAGU dapat mendatangkan multiplier effect (efek berganda) yang signifikan, ” ujar Ramadhani.
Lebih jauh diungkapkannya, kegiatan yang melibatkan seluruh aspek masyarakat dan dari segala umur, menjadi daya tarik dalam festival ini. Sebagai contoh pelaksanaan Lomba Tata Boga. Masyarakat yang menyaksikan lomba ini nantinya tidak hanya sekedar menonton saja, tetapi juga sekaligus dapat belajar terkait tata boga.
“Hasil akhir dari dilaksanakannya Lomba Tata Boga salah satunya adalah meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Solok, khususnya Kelurahan VI Suku, karena melalui lomba ini para peserta bisa berkreasi dalam bidang tata boga. Lebih bagus lagi, jika bisa menjadikannya sebagai sumber pendapatan tambahan untuk keluarga, ” terang Wawako. (Amel)